Thursday, June 20, 2024

Liburan Lebaran Idul Adha di Palembang

Assalamualaikum, aku mau cerita perjalananku mudik ke Palembang. Setelah 25 tahun akhirnya menginjakkan kaki kembali di kota kelahiranku. Kami berangkat hari Sabtu tanggal 15 Juni, pulang hari Selasa tanggal 18 Juni. Kebetulan Senin libur idul adha dan Selasa cuti bersama, jadi jatuhnya long weekend. Aku berangkat dengan adik-adikku (dan keluarga), luar biasa di moment yang spesial bisa kumpul bersama. Aku rencana habis dari Palembang mau nginep 1 malam buat liburan (adik-adikku ngga karena ngga cuti). 

15 Juni: Kami berangkat jam 3.35, perjalanan lancar, sampe pelabuhan merak jam 4.25, aku beli tiket feri jam 5.30 (belinya pas keluar dari rumah, udah sisa sedikit ternyata). Adikku Bella beli tiket 6.45 (karena mereka sempet nyasar jadi beli tiket yang selanjutnya). Jam tiket ini maksudnya adalah jam berangkat feri, tapi ini sebenernya adalah patokan kita bisa masuk ke pelabuhan, yaitu 2 jam sebelum dan 1 jam sesudah. Aku berharap bisa naik feri jam 5.30 ternyata ngga keangkut, wajar sih pas long weekend. Berharap bisa naik yang jam 6.45, eh ternyata ngga kebagian juga, mobil ku pas banget jadi urutan pertama kapal selanjutnya. Akhirnya jam 7.15 kami bisa naik kapal (hampir 3 jam nunggu di pelabuhan). Mobil adikku Windya kebawa juga, kalau Bella kapal selanjutnya. Feri berangkat jam 8.00, jam 9.30 sampai di Pelabuhan Bakauheni. Ongkos feri 750 ribu, isi bensin di rest area 311A 600 ribu, dan tol 500 ribu.

Kami sampe di hotel All Nite and Day Palembang Veteran jam 15.30. Aku booking di sini karena ada tipe family suite harga 1,15 juta per hari, cukup terjangkau, ada pantry jadi bisa masak-masak. Sampe hotel istirahat bentar, habis magrib mau ke Restoran River Side samping sungai musi dengan view jembatan AmperaJam 6 kurang Baran main kejar-kejaran sama Nesa, Baran naik ke sofa terus loncat ke lantai. Qodarullah jatuhnya keceng banget (bunyinya seperti ada yang patah, bukan gubrak biasa), aku yang denger sampe kaget. Nah pas jalan Baran bilang sakit. Aku agak kuatir takut kenapa-kenapa. Mamaku bilang ngga apa itu. Setelah menimbang-nimbang akhirnya aku dan suami putuskan untuk ke RS dulu.  Aku pilih RS YK Madira yang dekat dengan hotel, sebenernya RS Charitas ada juga dekat hotel, cuma takut terlalu besar, berharap Baran cuma keseleo saja. Masuk IGD, dicek sama dokter IGD terus di-rontgen. Hasilnya ngga lama keluar, kalau menurut bacaan dokter IGD ngga patah  


16 Juni:


Liburan Lebaran Idul Adha di Palembang

Assalamualaikum, aku mau cerita perjalananku mudik ke Palembang. Setelah 25 tahun akhirnya menginjakkan kaki kembali di kota kelahiranku. Ka...